Translate

Selasa, 18 Oktober 2016

PENGANTAR TELEMATIKA

 TELEMATIKA

Definisi
Telematika adalah singkatan dari Telekomunikasi dan Informatika. , berasal dari  istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE” yang merujuk pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi.
Telematika juga merupakan sarana komunikasi jarak jauh TELEMATIKA melalui media elektromagnetik. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).


Istilah Telematika dalam berbagai bidang :

1.   ICT ( Information and Communications Technology )

Ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan, dan penyimpanan informasi.

2.   GPS ( Global Positioning System )

Ilmu yang berkaitan dengan teknologi berpindah, contoh umumnya adalah Radar.

3.   MCT ( Mobile Communication Technology ).

Ilmu yang berkaitan dengan Handphone dan Smartphone, serta media komunikasi lain.
4.   RVT ( Road Vehicles Telematics ).

Ilmu yang berkaitan dengan bidang lalu lintas dan kendaraan.

Jadi telematika itu sendiri dapat diartikan sebagai sistem jaringan komunikasi jarak jauh dengan teknologi informasi yang lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Salah satu contoh telematika yaitu internet.


Bidang yang menggunakan Telematika

 a.   E-Government

E-goverment merupakan pemanfaatan telematika dalam bidang pemerintahan. Dalam e-goverment telematika lebih kepada membantu dalam konteks pembangunan. Baik negara maju  maupun  berkembang,  telematika  digunakan  dalam  beberapa  sektor seperti menurunkan biaya untuk mengakses informasi, berkomunikasi dan melaksanakan berbagai kegiatan transportasi.

b.   E-Commerce

E-commerce mungkin sangat tak asing ditelinga, e-commers merupakan salah satu pemanfaatan telematika yang paling banyak digunakan, atau bisa disebut sedang hangat-hangat nya. E-commers merupakan bidang perdagangan/ penjualan , seperti jualan  online,  baik  melalui  blog,  wensite pribadi  ataupun  melalui  jejaring sosial, melalui twitter, facebook, dan lain-lain. Dengan e-commerce pembeli dan penjual tak harus bertemu face to face seperti penjual dan pembeli di pasar, misalnya, dengan begini jarak dan waktu tak lagi menjadi penghalan untuk melakukan suatu transaksi.

c E-Learning

E-learning  merupakan  singkatan  dari  Elektronic  Learning,  merupakan  cara  baru dalam  proses  belajar  mengajar  yang  menggunakan  media  elektronik  khususnya interne sebaga siste pembelajarannya E-learning   merupaka dasa dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. E-learning dalaarti  luas  bisa mencakup  pembelajaran  yang dilakukan  di  media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).

d.   Ensiklopedia
Sebagian perusahan yang menjajakan ensiklopedia saat ini telah mulai bereksperimen menggunakan CD ROM untuk menampung ensiklopedia sehingga diharapkan ensiklopedia di masa mendatang tidak hanya berisi tulisan dan gambar saja, tapi juga video,  audio,  tulisan  dagambar,  dan  bahkagerakan.  Dan  data informasi  yang terkandung dalam ensklopedia juga telah mulai tersedia di internet. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka data dan informasi yang terkandung dalam ensiklopedi elektronik dapat diperbaharui.

e Video Telenconference

Keberadaan teknologi ini memungkinkan siswa atau mahasiswa dari seluruh dunia untuk dapat berkenalan, saling mengenal bangsa di dunia. Teknologi ini dapat digunakan sebagai sarana diskusi, simulasi dan dapat digunakan untuk bermain peran pada  kegiatan  pembelajaran  yang berfungsi  menumbuhkan  kepercayaan  diri  dakerjasama yang bersifat sosial.  Banyak faktor yang mempengaruhi dilaksanakan atau tidaknya potensi teknologi telematika. Faktor utama, menurut Miarso (2004) adalah adanya komitmen politik dari para pengambil kebijakan dan ketersediaan para tenaga terampil.


Layanan Telematika

a.   Layanan Telematika di bidang Informasi

Penggunaan teknologi telematika dan aliran informasi harus selalu ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk pemberantasan kemiksinan dan kesenjangan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu, teknologi telematika juga harus diarahkan untuk menjembatani kesenjangan politik dan budaya serta meningkatkan keharmonisan di kalangan masyarakat. Wartel dan Warnet memainkan peranan penting dalam masyarakat. Warung Telekomunikasi dan Warung Internet  ini  secarberkelanjutan  memperluas  jangkauan  pelayanan  telepon  dan internet, baik di daerah kota maupun desa, bagi pelanggan yang tidak memiliki akses sendiri di tempat tinggal atau di tempat kerjanya. Oleh karena itu langkah-langkah lebih lanjut untuk mendorong pertumbuhan jangkauan dan kandungan informasi pelayanan publik, memperluas pelayanan kesehatan dan pendidikan, mengembangkan sentra-sentra pelayanan masyarakat perkotaan dan pedesaan, serta menyediakan layanan e-commerce bagi usaha kecil dan menengah, sangat diperlukan. Dengan demikian akan terbentuk Balai-balai Informasi. Untuk melayani lokasi-lokasi yang tidak terjangkau oleh masyarakat.

b.   Layanan Telematika di bidang Keamanan

Layanan ini menyediakan fasilitas untuk memantau dan memberikan informasi bila ada sesuatu yang berjalan tidak seharusnya. Layanan ini dapat mengurangi tingkat pencurian dan kejahatan. Seperti contohnya dengan menggunakan Firewall dan juga anti virus yang ada.

c Layanan Telematika di bidang Pendidikan

Layanan  ini  menyediakafasilitas  untuk  mahasiswa,  siswa,  serta  gurdalam mengajar, pemberian materi pendidikan serta pengajaran via internet, Layanan ini mempermudah setiap siswa untuk bertanya dan berinteraksi dengan gurunya, siswa juga bisa menggunakan E- Mail untuk bertukar materi ke pada siswa lain, dan juga penggunaan Ensiklopedia digital serta E- Library.

d.   Layanan Telematika di bidang Transportasi

Telematika transportasi adalah cabang teknologi yang mengintegrasikan telekomunikasi  dan  software  engineering  di  bidang  sistem  transportasi.  Saat  ini bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai jenis tipe transportasi, atau yang dikenal dengan transportasi multimodal (multimodal transport). Sistem transportasi cerdas, mendukung dan menyediakan berbagai jenis layanan transportasi ke institusi dan pribadi. Karena, kategori user di dalam layanan telematika transportasi adalah tidak homogen,  maka berbagai jenis layanan harus disiapkan penyelenggara jasa.

e Layanan Telematika di bidang Komunikasi

Yang termasuk dalam telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri merupakan salah satu contoh telematika. Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan  mengenai  berbagai  bidang  usaha  yanbergerak  di  sektor  telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika. Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika ( disingkat DitJen APTEL ) adalah unsur pelaksana tugas dan fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

f.   Layanan Context Aware dan Event-Based

Di dalam ilmu komputer menyatakan bahwa perangkat komputer memiliki kepekaan dan dapat bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya berdasarkan informasi dan aturan- atura tertentu   yang   tersimpa di   dala perangkat.   Gagasa inila yang diperkenalkan  oleh  Schilit  pada  tahun  1994  dengan  istilah  context-awareness. Context-awareness adalah kemampuan layanan network untuk mengetahui berbagai konteks,   yaitu   kumpulan   paramete yang   relevan   dar penggun (user)   dan penggunaan network itu, serta memberikan layanan yang sesuai dengan parameter- parameter itu. Beberapa konteks yang dapat digunakan antara lain lokasi user, data dasar user, berbagai preferensi user, jenis dan kemampuan terminal yang digunakan user. Sebagai contoh : ketika seorang user sedang mengadakan rapat, maka context- aware mobile phone yang dimiliki user akan langsung menyimpulkan bahwa user sedang mengadakan rapat dan akan menolak seluruh panggilan telepon yang tidak penting. Dan untuk saat ini, konteks location awareness dan activity recognition yanmerupakan bagian dari context-awareness menjadi pembahasan utama di bidang penelitian ilmu komputer.

g.   Layanan Perbaikan Sumber

Layanan perbaikan sumber yang dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia ( SDM ). SDM telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang,  pendidik,  dan  pengguna  di  lingkungan  pemerintah,  dunia  usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.

Fungsi Telematika
Seiring dengan pengertian telematika sebagai sarana komunikasi jarak jauh, maka fungsi dari telematika antara lain :


1.   Penyampai informasi.

Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.


2.   Sarana kontak sosial hidup bermasyarakat.

Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan; keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi  sosial  dan  kerjasama  sehingga  menghasilkan  jasa  yang  memiliki  nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Aplikasi Telematika


Aplikasi telematika terfokus pada pemberdayaan aparatur negara, pemerkayaan hidup masyarakat ( telemedik, telekarya, pendidikan ), penciptaan daya saing bisnis ( perbankan, pos, pariwisata, dan manfaktur ), pembangunan informasi dasar dan aplikasi telematika perlu diliha dar tatana kebijakan,   regulasi,   da penyelenggaraa yang   di   manfaatkan masyarakat.
Dari sudut pandang kebijakan tampaknya belum terasa perkembangan yang menonjol. Isu kelembagaan masih banyak diperbincangkan, UU yang terkait dengan atau tentang telematika ( cyber law ) masih jauh dari harapan. Beberapa aspek regulasi yang mendesak, misalnya pengaturan secure transaction, public ke infrastructure registration authority, electronic payment, certification authority masih belum dilaksanakan.
Namun, perhatian pada perlindungan hak kekayaan intelektual semakin tinggi dan upaya untuk memantapkan regulasi semakin mendapat perhatian dari berbagai pihak. Di lapangan dapat dicatat perkembangan yang menggembirakan dengan semakin meluasnya homepage, berkembangnya aplikasi seperti E-commerce, E-Banking, E-Brokerage, dan lain-lain. Sektor pemerintah nampaknya berkembang lamban karena kendala keuangan dan sumber daya manusia. Beberapa kelompok usaha seperti PT. Telkom, Indosat, Lippo e-nett, nampaknya semakin giat untuk mengejar ketertinggalan masyarakat kita di bidang aplikasi. Aplikasi seperti E-government, tele-education, telemedicine masih dalam taraf mula yang perlu di dorong berbagai pihak.

Sumber Daya Telematika


Dalam bidang sumber daya , diarahkan pada pengembangan SDM, industri dalam negeri, hukum dan perdagangan, serta kultur informasi. Secara umum dirasakan bahwa SDM di dalam negeri belum memenuhi harapan untuk berperan dalam pengembangan teknologi yang berubah begitu cepat. Namun demikian, cukup banyak pula SDM di bidang telematika yang bekerja di luar negeri termasuk di sentra-sentra keunggulan. Usaha berbagai pihak khusunya sektor negeri dan sektor swasta.


Peran Telematika


Berdasarkan perkembangan telematika tersebut diatas, telematika memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1.   Mengoptimalkan proses pembangunan.

Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.

2.   Meningkatkan Pendapatan.

Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.

3.   Pemersatu bangsa.

Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi  yang  menghubungkan  semua  institusi  dan  area  dengan  cepat  tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.


Manfaat Telematika

Pemanfaatan Telematika bisa digunakan dalam berbagai bidang diantaranya :

a.   Manfaat Telematika di bidang Telekomunikasi

Manfaat Telematika berawal dari Telekomunikasi terlebih dahulu , yang berarti teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu komunikasi satu arah , dua arah dan semi dua arah.

b.   Manfaat Telematika di bidang Multimedia

Manfaat  Telematika  memiliki  Media  untuk  berkomunikasi  menyajikan  informasi kepada komputer. Multimedia diambil dari kata multi dan media, multi berarti banyak dan media berarti perantara. Jadi Multimedia adalah gabungan dari beberapa media seperti teks , gambar, video, suara, animasi , dan masih banyak yang lainnya. Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video atau 3 elemen, yaitu suara , gambar dan teks.

c Manfaat Telematika di bidang Informatika

Dalam  Manfaat  Telematika  terdapat  Pengertian  Informatika.  Pengertian  tersebut adalah salah satu ilmu yang cukup luas karena hampir semua mencakup tentang kehidupan ini. Mengolah data menjadi informasi dengan memanfaatkan semaksimal mungkin teknologi yang ada.
Informatika secara sederhana mengupas mulai dari bagaimana cara mesin itu bekerja , bagaimana suatu data bisa diolah , dan informasinya dapat dimengerti oleh orang lain Sampai bagaimana mesin tersebut dapat berkomunikasi dengan mesin lainnya .


Dampak Positif Telematika

Berbagai macam bentuk yang menjadi dampak penggunaan telematika merebak luas pada masyarakat. Dampak ini akan memunculkan dan merubah pola kehidupan, bekerja, berusaha bahkan merubah falsafah pada bidang-bidang tertentu. Dampak yang pasti adalah akan terjadinya perubahan minat bekerja yang lebih efisien dalam arti benefit to cost ratio, efektif dalam arti kualitas produk, jasa, dan pemerataan distribusi produk jasa kepada masyarakat. Dampak yang akan muncul penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
1. Penghematan transportasi dan bahan bakar.

2. Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi lebih produktif.

3. Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.

4. Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi.



Dampak Negatif Telematika

1.  Tindakan  kejahatan  yang dilakukan  dengan  menggunakan  media internet.  Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding ( carder ) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.
2. Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.
3. Kejahatan Telematika sebagai Kejahatan Transnasional, Contoh kejahatan transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau teroris internasional.
4. Kejahatan telematika merugikan individu, misal Lima orang hacker ( penyusup ) yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer beberapa internet retailer.
5. Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995, Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan mengganti ( cracking ) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas Harvard.

Posisi Indonesia Dalam Bidang Telematika

 Sejak AS, sebagai negara yang paling awal mempunyai inisiatif dalam pembangunan superhighways informasi, meluncurkan The NationaInfrastructure Information-nya pada tahun 1991, banyak negara industri lainnya mengikutinya. Bulan Februari 1996 Inggris dan Jerman memperkenalkan kebijakan-kebijakan superhighways informasi mereka, yaitu The Information Society Initiative di Inggris dan program The Info 2000 di Jerman. Tak lama kemudian di tahun 1996, negara di Asia Tengah mengikutinya, seperti Filipina dengan Tiger, Malaysia dengan Multimedia Super Corridor (MSC) dan Singapura dengan Singapore-ONE. Dan di tahun 1997 Indonesia meluncurkan kebijakan superhighways informasi dengan nama Nusantara 21. Beda antara Nusantara 21 dengan kebijakan superhighways informasi negara lain dapat dijelaskan oleh 5 hal yaitu :

a.   Evolusi Teknologi

Teknologi  terus  berubah.  Prakiraan  perkembangan  teknologi  di  masa  mendatang sangat beragam. Di antara banyak negara tidak ada persetujuan mengenai kebutuhan untuk menghubungkan dengan kabel tempat-tempat paling jauh. Beberapa pakar berfikir bahwa teknologi wireless yang didukung oleh satelit dengan orbit rendah mungkin dapat mewujudkan komunikasi broadband dengan baik. Di Indonesia tampaknya terjadi evolusi teknologi yang unik. Mengingat masyarakat Indonesia sebagian besar tinggal di pedesaan dan banyak yang buta huruf, sehingga tampaknya teknologi visual dan pembicaraan (speech) akan lebih mendapat tempat di masyarakat daripada teknologi informasi dengan tulisan (text).

b.   Struktur pasar dan strategi industri

Para aktor strategi industri yang terlibat dalam pembuatan superhighways informasi tidak tergantung pada negara dimana mereka tinggal. Strategi-strategi dari para aktor utama dalam industri content juga menggambarkan ketidakpastian mengenai masa depan peralatan layanan informasi yang akan digunakan.
Karena tergantung struktur pasar, bisa jadi di masa depan strategi yang tepet berada dalam pilihan alternatif antara lain multimedia ( seperti CD-ROM, perangkat lunak PC dan piringan video digital ) atau kabel ( seperti TV kabel, telekomunikasi kabel dengan serat optic ) atau jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi. Di Indonesia struktur pasarnya cukup beragam, ada wilayah urban, suburbia, dan rural.  Untuk  urban  semua  alternatif  seperti  multimedia,  kabel,  jejaring, telekomunikasi dapat dipertimbangkan. Tetapi untuk daerah suburbia dan rural, tampaknya yang paling tepat adalah jejaring telekomunikasi dari berbagai teknologi yang sebelumnya telah ada dan tinggal mengalami beberapa penyempurnaan, oleh karena itu Nusantara 21 dipersiapkan mengadopsi jejaring telekomunikasi dari berbagai jenis teknologi telekomunikasi.

c Penyusunan Institusional

Kebijakan – kebijakan superhighways informasi melibatkan berbagai badan atau agen pemerintah yang berkoordinasi secara fungsional, sektoral ataupun territorial. Dalam fungsinya, di AS atau Inggris, pemerintah tidak mengontrol seluruh proses kebijakan karena telah ada agen-agen regulasi independent. Secara sektoral, konflik dan persaingan institusional dapat terjadi di antara departemen pemerintah. 
Di Indonesia yang berperan dalam N21 merupakan tim yaitu Tim Koordinasi Telematika Indonesia (TKTI)  yang melibatkan  banyak menteri sesuai  keppres 30 tahun 1997. Hal ini menunjukkan peran pemerintah Indonesia masih sangat besar dibandingkan peran swasta, masyarakat dan lain-lain. Adapula institusi yang lemah posisinya daripada TKTI, yaitu Kelompok Kerja Penyusunan Konsep Buku Nusantar21  yang  terdiri  dari  14  kelompok  yang  terdiri  dari  wakil  Telkom,  Indosat,  daUniversitas. 


d.   Akomodasi terhadap nilai – nilai nasional

Walaupun label masyarakat informasi” yang sama digunakan di berbagai negara, visi sosial yang dikandungnya memiliki content local yang unik, yang berpijak pada nilai- nilai sosial dasar masing-masing masyarakat setiap negara. Di Indonesia, konsep superhighways informasi N21 tidak terlepas dari aspek Wawasan Nusantara yang heterogen dan Ketahanan Nasional, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, serta pertahanan keamanan, yang telah muncul sejak adanya konsep satelit. Bahkan N21 sesungguhnya merupakan pemutakhiran dari Palapa, dengan tetap menggunakan pendekatan pada nilai-nilai yang mempersatukan nusantara. Selain itu, N21 tercakup juga dalam program Multimedia Asia (M2A), program yang bertujuan mempersatukan wlayah Asia melalui telematika.

e Interaksi dengan kebijakan-kebijakan publik lainnya

Melalui tiga analisis yang umumnya dilakukan di semua negara ( daya saing ekonomi, perbaikan kondisi sosial, liberalisasi telekomunikasi ), juga analisis spesifik untuk masing masing   negara kebijaka superhighway jug dihubungka kepada kebijakan-kebijakan publik lainnya.


Perkembangan Telematika

Di Indonesia, perkembangan telematika    mengalami    tiga    periode    berdasarkan perkembangannya di masyarakat, yaitu :


·            Periode Rintisan ( akhir tahun 1970-an – akhir tahun 1980-an )

Periode  Rintisan  di  Indonesia  terhadap  Timor  Portugis,  peristiwa  Malari,  Pemilu tahun 1977, pengaruh Revolusi Iran, dan ekonomi yang baru ditata pada awal pemerintahan Orde Baru, melahirkan akhir tahun 1970-an penuh dengan pembicaraan politik serta himpitan ekonomi. Sementara itu sejarah telematika mulai ditegaskan dengan digariskannya arti telematika pada tahun 1978 oleh warga Prancis. Mulai tahun   1970-an   inilah   Toffler  menyebutnya  sebagai   zaman   informasi.   Namun demikian, perhatian yang minim dan pasokan listrik yang terbatas, Indonesia tidak cukup meningkatkan perkembangan telematika. Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikan pun jauh dari harapan. Walaupun demikian, dalam waktu satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia mulai dilakukan. Jaringan telepon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional,  dan  komputer  mulai  dikenal  di  Indonesia,  walaupun  penggunanya masih terbatas. Kemampuan ini dilatar belakangi oleh kepemilikan satelit dan perekonomian  yang  meningkat  dengan  diberikannya  penghargaan  tentang swasembada pangan dari Perserikatan Bangsa-bangsa ( PBB ) kepada Indonesia pada tahun 1984. Penggunaan teknologi telematika oleh masyarakat Indonesia masih terbatas. Sarana kirim pesan seperti yang sekarang dikenal sebagi email dalam suatu group, dirintis pada tahun 1980-an Mailinglist ( milis ) tertua di Indonesia dibuat oleh Johny Moningka dan Jos Lukuhay, yang mengembangkan perangkat pesan” berbasis unix, “ethernet, pada tahun 1983 bersamaan dengan berdirinya internet sebagai protokol resmi di Amerika Serikat.


·            Periode pengenalan ( tahun 1990-an )

Periode Pengenalan berawal pada tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. Hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu, setelah dipinggirkan dari panggung politik, yang kemudian disediakan wadah baru dan dikenal sebagai Karang Taruna. Internet masuk ke Indonesia pada tahun 1994. Penggunanya tidak terbatas pada kalangan akademisi, akan tetapi sampai ke meja kantorISP (  Internet Service Provider ) pertama di Indonesia adalaIPTEKnet, dan pada tahun  yang sama, beroperasi  ISP komersil pertama, yaitu INDOnet. Dua tahun keterbukaan informasi ini, salahsatu dampaknya adalah mendorong kesadaran politik dan usaha dagang. Hal ini juga didukung dengan hadirnya televisi swasta nasional, seperti RCTI ( Rajawali Citra Televisi ) dan SCTV ( Surya Citra Televisi ) pada tahun 1995-1996. Teknologi telematika, seperti computer, internet, pager, handphone, teleconference, siaran radio dan televise internasional – tv kabel Indonesia, mulai dikenal oleh masyarakat Indonesia. Periode pengenalan telematika ini mengalami lonjakan pasca kerusuhan Mei 1998. Masa krisis ekonomi ternyata menggairahkan telematika di Indonesia. Sementara itu, kapasitas hardware mengalami peningkatan, ragam teknologi software terus menghasilkan yang baru, dan juga dilanjutkan mulai bergairahnya usaha pelayanan komunikasi ( wartel ), rental computer,  dan  warnet  (  warung  internet  ).  Kebutuhan  informasi  yang  cepat  dan tanggap dalam menyongsong tahun 2000.


·            Periode Aplikasi ( mulai tahun 2000 )

Periode Aplikasi Reformasi pada tahun 2000 banyak disalah artikan, gejala yang serba bebas, seakan tanpa aturan. Pembajakan software, Hp illegal, perkembangan teknologi computer, internet, dan alat komunikasi lainnya, dapat dengan mudah diperoleh, bahkan dipinggir jalan atau kios-kios kecil. Tentunya, dengan harga murah. Keterjangkauan secara financial  yang ditawarkan, dagairah dunia digital di era millenium ini, bukan hanya mampu memperkenalkannya kepada masyarakat luas, akan tetapi juga mulai dilaksanakan dan diaplikasikan. Di pihak lain, semuanya itu dapat  berlangsunlancar  dengan  tersedianya  sarana  transportasi,  kota-kota  yang saling terhubung, dan industri telematika dalam negeri yang terus berkembang. Awal era  millenium  pemerintah  Indonesia  serius  menaggapi  perkembangan  telematika dalam bentuk keputusan politik. Keputusan Presiden No. 50 Tahun 2000 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia ( TKTI ), dan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tentang Pendayagunaan Telematika. Dalam bidang yang sama, khususnya terkait dengan pengaturan dan pelaksanaan mengenai bidang usaha yang bergerak di sector telematika, diatur oleh Direktorat Jendral Aplikasi Telematika ( Dirjen Aptel ) yang kedudukannya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia.


Perkembangan Telematika Di Indonesia

Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi bahan bakar bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan. Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televise, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil  dan berkembang di  Indonesia. Perkembangan  telematika penulis  bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.


1. Masa Pra-Satelit

Radio dan Telepon

Di  periode  pra  satelit  (sebelum  tahun  1976),  perkembangan  teknologi  komunikasi  di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September
1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun
1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan kuno. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan  bantuannya.  Hal  itu  karena  semakin  memburuknya  situasi  dan  kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh  perhatian  besar  pada  bidang  telekomunikasi  Indonesia,  dan  menyediakan  dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia.
Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi  masih  belum  berkembang dengan  baik  di  negeri  ini.  Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.


2. Masa Satelit

Satelit Domestik Palapa

Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
Pada konferensi  itu  di tampilkan  pila pameran  dari  perusahaaraksasa pesawat  terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara    ke    masyarakat    luas    melalui    TV,    satelit    juga    menguntungkan    secara ekonomi. Komunikasi  tentang  cara-cara  menggali  sumber  daya  alam  dapat  berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.

Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologyang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.

Kesimpulan :

Telematika merupakan suatu teknologi yang menggabungkan antara telekomunikasi dan informatika.  Hal  ini  yang memungkinkan  terjadinya pertukaran  informasi  dengan  sistem digital,baik satu arah maupun dua arah.

Referensi