Translate

Minggu, 20 Oktober 2013

PERAN KELUARGA BAGI INDIVIDU TERKAIT KEHIDUPANNYA DALAM BERMASYARAKAT

PERAN KELUARGA BAGI INDIVIDU TERKAIT KEHIDUPANNYA DALAM BERMASYARAKAT

Keluarga adalah unit / satuan masyaraka yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary  group . Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individu dimasyarakat. Ada tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu 1) Status sosial,dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak / suami, ibu / istridan anak - anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikanidentitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut, 2) Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya dan 3) Norma sosial, yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalamkehidupan sosial.

Pada dasarnya, keluarga memiliki tanggung jawab atas tiap - tiap anggotanya dimana dalam keluarga diselenggarakan fungsi keluarga. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan atau tugas - tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu sendiri untuk menumbuh kembangkan angoota - anggotanya. Pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan oleh keluarga itu dapat digolongkan ke dalam beberapa fungsi, yaitu :

1. Fungsi Biologis

Dalam fungsi ini diharapkan setiap keluarga dapat menyelenggarakan persiapan - persiapan perkawinan bagi anak - anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadap anak - anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami istri, pengetahuan tentang mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagi sang suami, memelihara pendidikan bagi anak - anak, dan lain - lain.

2. Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, yaitu kebutuhan makan dan minum, kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya, dan kebutuhan tempat tinggal. Berhubung dengan penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras untuk memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Sehubungan dengan fungsi ini keluarga juga berusaha memenuhi kebutuhan jasmani dimana keluarga( orang tua ) diwajibkan berusaha agar anggota keluarganya mendapat perlengkapan hidup yang bersifat jasmaniyah baik yang bersifat umum maupun individual.

3. Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan agar setiap anggotonya dapat terlindung dari gangguan - gangguan sebagai berikut :
a. Gangguan udara dengan berusaha menyediakan rumah
b. Gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat - obatan
c. Gangguan bahaya denbgan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain -            lain.

Bila dalam keluarga peyelenggaraan fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik - baiknya maka akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula.

4. Fungsi Keagamaan

Sesuai dengan ideologi Pancasila yang mewajibkan setiap warganya untuk mendalami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam perilaku dan kehidupan keluarganya serta untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran - ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

5. Fungsi Sosial

Dalam fungsi ini keluarga berusaha menyiapkan anak - anaknya bekal selengkap - lengkapnya dengan memperkenalkan nilai - nilai dan sikap - sikap yang dianut dalam masyarakat serta mempelajari peranan -peranan yang diharapkan akan meraka  jalankan kelak jika mereka dewasa nanti, dengan demikian akan terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan akan terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai

kebudayaan dalam keluarga. Dan tentu saja kebudayaan yang dalam bentuk sopan santun,tingkah laku, bahasa, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain – lain yang diwariskanoleh orang tua.

6.Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa

melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa yang akan datang.

Bagi individu khususnya anak keluarga dalam hubungannya diidentikan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatan menyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian harimelalui latihan fisik, sosial, mental, emosional dan spritual. Karena anak ketika baru lahirtidak memiliki tata cara dan kebiasaan ( budaya ) yang begitu saja terjadi sendiri secara turun - temurun dari satu generasi ke generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam suatu hubungan kebergantungan antara anak dengan agen lain (orang tua dan anggota keluarga lain)dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau lingkungan yang lebih luas(masyarakat). Bahwa struktur sosial (masyarakat) harus diinternalisasikan sejak individu dilahirkan agar seorang anak mengetahui dan memahami posisi dan kedudukannya, dengan harapan agar mampu menyesuaikannya dalam masyarakat kelak setelah ia dewasa. Dengankata lain, keluarga merupakan sumber agen terpenting yang berfungsi meneruskan budayamelalui proses sosialisasi antara individu dengan lingkungan. Dengan terpenuhinya fungsikeluarga maka dapat menjadi modal dasar bagi individu yang bersangkutan untukmenyiapkan diri hidup di tengah - tengah masyarakat.Pendidikan yang diterimanya darikeluarga dapat membuat individu siap untuk bersosialisasi di masyarakat. Tentunyapendidikan yang baik, sekalipun sebenarnya kemampuan bersosialisasi individu tidak mutlakkarena pengaruh keluarga. Faktor lain seperti kepribadian individu juga perlu diperhatikandalam hal ini.

Pada dasarnya, pemikiran sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitumasyarakat dan individual. Sosialisasi menurut sudut pandang masyarakat adalah prosespenyelarasan individu - individu baru anggota masyarakat ke dalam pandangan hidup yangterorganisasi dan mengajarkan mereka tradisi-tradisi budaya masyarakatnya. Dengan kata lainsosialisasi adalah tindakan mengubah kondisi manusia dari human - animal menjadi human-being untuk menjadi mahluk sosial dan anggota masyarakat sesuai dengan kebudayaannya.Sedang arti individual, sosialisasi merupakan suatu proses mengembangkan diri. Melalui interaksi dengan orang lain, seseorang memperoleh identitas, mengembangkan nilai - nilai danaspirasi - aspirasi. Artinya sosialisasi diperlukan sebagai sarana untuk menumbuhkan kesadaran diri.

Sosialisasi memiliki fungsi untuk mengembangkan komitmen-komitmen dan kapsitas - kapasitas yang menjadi prasyarat utama bagi penampilan peranan mereka di masa depan.Komitmen yang perlu dikembangkan ialah mengimplementasikan nilai - nilai yang ada dalam masyarakat untuk menampilkan suatu peranan tertentu yang khusus dan spesifik dalam struktur masyarakat. Sementara kapasistas yang perlu dikembangkan dalam kemampuan atau keterampilan untuk menunjukkan kewajiban-kewajiban yang melekat dalam peran - peran yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan dan kemampuan untuk hidup dengan orang lain yang memiliki harapan-harapan untuk saling menyesuaikan perilaku antara pribadi sesuai dengan peran - peran yang dimiliki.

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan - satuan lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan masyarakat.

1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek, nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajiban yang melekat pada dirinya dalam keluarga.

2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur, ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan pekerjaannya.

3. Hubungan individu dengan komunitas

Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara independen.

4. Hubungan individu dengan masyarakat

Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yang menjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih mengutamakan hak masyarakat.

Bisa dapat disimpulkan bahwa peran keluarga dan masyarakat hal yang terpenting dalam pembentukan karakter individu. Oleh karena itu, untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu, sedangkan masyarakat sebagai media sosialisasi seorang individu dalam menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak ukur apakah sikap yang dilakukannya benar atau salah.




Sumber : 

http://letsayafpw.blogspot.com/2012/01/peran-keluarga-dan-masyarat-dalam.html
http://fikrinm93.wordpress.com/2012/10/06/peran-individu/

http://azhammily.blogspot.com/2013/10/fungsi-keluarga-terhadap-peran-individu.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar